Senin, 11 Februari 2008

THE TRAVELER'S GIFT: Keputusan Keenam

"SAYA AKAN MENYAMBUT HARI INI DENGAN SEMANGAT MEMAAFKAN"


Sudah terlalu lama, setiap maaf yang saya miliki terkunci dan bersembunyi dari pandangan saya, menunggu saya untuk memberikan kehadirannnya yang berharga bagi orang-orang yang layak. Namun, saya menemukan banyak orang yang tidak layak mendapatkan maafku yang berharga karena mereka tidak pernah memintanya. Saya menyimpannya untuk diri saya sendiri. Sekarang, maaf yang saya simpan telah tumbuh di dalam hariku seperti sebuah bibir jelek menghasilkan buah yang tawar.

Tidak lagi! Saat ini, hidup saya telah menjadi harapan dan keyakinan baru. Dari semua populasi dunia, saya adalah satu dari sedikit pemilik rahasia penghancur kemarahan dan antipati. Dengan tindakan sederhana untuk memberikan maaf, saya membebaskan kejahatan di mana saya tidak bisa berbuat apa-apa dan saya menciptakan hati yang baru di dalam diri saya sendiri, sebuah awal yang baru.

Saya akan menyambut hari ini dengan semangat memaafkan. Saya akan memaafkan bahkan orang-orang yang tidak minta dimaafkan.

Seringkali saya hanyut dalam kemarahan yang disebabkan oleh perkataaan dan perbuatan yang dilemparkan oleh orang yang tidak berpikir panjang atau tidak peduli dengan hidup saya. Saya telah membuang-buang waktu yang berharga dengan membayangkan untuk membalas dendam atau konfrontasi. Sekarang, saya melihat kebenaran terbuka tentang goncangan psikologi, seperti batu di dalam sepatuku. Kemarahan yang muncul seringkali bersifat satu arah, karena lawan saya jarang memikirkan perbuatannya!

Saya sekarang akan selalu menawarkan maafku bahkan bagi orang-orang yang tidak tahu bahwa mereka membutuhkannya. Dengan tindakan memaafkan, saya tidak lagi termakan oleh pikiran yang tidak produktif. Saya melepaskan kepahitan dalam diri saya. Saya mengisi maaf ke dalam jiwa saya dan hubungan saya dengan teman-teman menjadi baik kembali.

Mengetahui bahwa perbudakan dalam bentuk apa pun adalah salah, saya juga tahu bahwa orang-orang yang menjalani hidupnya hanya berdasarkan opini orang lain adalah seorang budak. Saya bukanlah seorang budak. Saya telah memilih penasihat saya. Saya tahu perbedaan antara benar dan salah. Saya tahu apa yang terbaik bagi masa depan keluarga saya. Pendapat yang salah maupun kritik yang tidak adil tidak akan merubah arah saya.

Orang-orang yang kritis atas tujuan dan mimpi saya tidak mengerti tujuan lebih tinggi yang saya raih. Oleh karena itu, cemoohan mereka tidak akan mempengaruhi perilaku dan tindakan saya.

Saya memaafkan ketidaktahuan mereka dan saya maju terus ke depan. Saya sekarang tahu bahwa kritik adalah bagian dari harga yang harus saya bayar untuk melompat melewati kelemahan.

Saya akan menyambut hari ini dengan semangat memaafkan. Saya akan memaafkan diri sendiri.

Selama bertahun-tahun, musuh terbesar saya adalah diri saya sendiri. Setiap kesalahan, setiap perhitungan yang salah, dan setiap kegagalan yang saya buat telah diulang lagi dan lagi di dalam pikiran saya. Setiap janji yang tidak ditepati, setiap hari yang terbuang dan setiap tujuan yang tidak tercapai telah bercampur menghasilkan penolakan yang saya rasakan karena saya kurang berhasil di hidup saya. Kekecewaan saya telah menumbuhkan sebuah pegangan yang goyah. Ketika saya kecewa pada diri saya sendiri, saya merespons dengan tidak melakukan apa-apa dan saya menjadi lebih kecewa.

Saya menyadari hari ini bahwa saya tidak mungkin melawan musuh yang hidup di dalam kepala saya. Dengan memaafkan diri sendiri, saya menghapus keraguan, kekhawatiran, dan frustasi masa lalu yang saya simpan di masa sekarang. Mulai hari ini, sejarah saya akan berhenti mengendalikan nasib saya. Saya telah memaafkan diri saya sendiri. Hidup saya baru dimulai.

Saya akan memaafkan bahkan orang-orang yang tidak meminta untuk dimaafkan. Saya akan memaafkan orang-orang yang mengkritik saya dengan tidak adil. Saya akan memaafkan diri saya sendiri.

Saya akan menyambut hari ini dengan semangat memaafkan.

Tidak ada komentar: